- Profil Gender dan Anak Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2022
- Desa Sipora Jaya Buka Lahan Cabe 3 Hektar di Pesantren Hidayatullah, Anggarannya Dari DD
- Bantuan Homestay Dari Kemendes Segera Dioperasikan di Dusun Katiet
- Direktur Penyerasian Rencana dan Program PPDT Kemendes Tinjau Homestay di Dusun Katiet
- Lantik Pengurus Forikan, Pj. Bupati Kepulauan Mentawai Harapkan Pengurus Turun Lapangan
- Pj Bupati Kepulauan Mentawai Resmikan Jalan Lingkar di Sibaday
- Sekda Kepulauan Mentawai Hadiri Kegiatan WJSD IFES di Jawa Barat
- Sosialisasi Penanggulangan Bencana oleh Desa Tangguh Bencana (Desatana)
- Pramuka Penggalang dan Penegak Siberut Utara Gelar Perjusami
- Masyarakat Respon Positif Stabilisasi Harga Pangan Melalui Operasi Pasar
Dua Bulan Tak Kunjung Hujan, Warga Saliguma Ambil Air di Sungai
Berita Terkait
- Dua Bulan Tak Kunjung Hujan, Warga Saliguma Ambil Air di Sungai0
- Fenomena Cuaca Dingin Dirasakan Masyarakat Mentawai0
- Bupati dan Wakil Bupati dianugrahi Bintang Lencana Bhakti Pramuka0
- Pramuka Mentawai Raih Juara 2 Lomba PBB Tingkat Sumbar0
- Lanal Mentawai Gelar Surfing Competition0
- Atasi Kekeringan. Berikut Upaya BPBD Mentawai0
- Relokasi 50 unit rumah dusun Pukarayat Capai 40%0
- Relokasi 50 unit rumah dusun Pukarayat Capai 40%0
- 7 Hektare Sisa Pembebasan Lahan Pengembangan Bandara Rokot Bakal Dilimpahkan ke PN0
- Kemarau Panjang di Mentawai, Masyarakat Bingung Cari Air0
Berita Populer
- Pengumuman Penerimaan CPNS Kab. Kep. Mentawai Tahun 2019
- Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
- PNS atau Pegawai Honorer, Boleh Daftar Panwascam Untuk Tahun 2020, Asal Penuhi Syarat Ini.
- Pengumuman Penerimaan CPNS Pemkab Mentawai Tahun 2021
- Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Lingkungan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada
- Hari Rabu 13 November 2019 BKPSDM Mentawai Umumkan Formasi CPNS 2019.
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI AKHIR CPNS DI LINGKUNGAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI FORMASI TAHUN 2019
- Kepala BKPSDM : Lulusan CPNS Mentawai Jangan Harap Bisa Cepat Pindah Tugas
- Inilah Nama Nama Wakil Rakyat Yang Bakal Duduk di DPRD Mentawai 2019-2024
- Pengumuan Syarat Teknik dan Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar

Keterangan Gambar : Foto Ilustrasi warga mandi di sungai
mentawaikab.go.id_SIBERUT TEBGAH- Kemarau yang melanda Kepulauan Mentawai membuat warga Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah harus mengambil air kebutuhan sehari-hari di sungai.
Bahkan anak-anak pun ikut serta terlibat membantu orang tua mengambil air ke sungai, Dudui (9) contohnya ia mengambil air kurang lebih 200 meter dari jarak rumahnya menggunakan gerobak sorong dengan jerigen ukuran 20 liter beserta beberapa ember yang ia bawa untuk membantu orang tuanya, baik mencuci piring ataupun kebutuhan lainnya.
"Mau ambil air ke sungai bang, lumayan juga jaraknya dua ratus meter menggunakan gerobak sorong untuk cuci piring sama mandi," kata Dudui, Senin, (16/9/2019) saat ditanya.
Ia menuturkan, tugasnya mengambil air setiap hari setelah pulang sekolah, usai mengisi air di rumahnya Dudui baru bisa bermain bersama teman-temannya, "siap ambil air, baru nanti main sama teman, kalau sudah habis lagi Mamak perlu saya ambil lagi," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga sesekali membantu orang lain untuk ambil air kalau diperlukan tenaganya, misalnya ada tetangga yang butuh air mandi atau mencuci namun tidak sempat ambil air, Dudui siap membantu, untuk biya tenaganya orang kadang kasih uang belanja atau bentuk lainnya.
"Kadang ada yang minta tolong diambilkan air, saya pergi saya ajak teman-teman supaa cepat, kami biasanya dikasih uang ucapan terima kasih, kadang sepuluh ribu, lima belas ribu, terserah mereka," katanya.
Sementara Kepala Desa Saliguma, Nikolaus Sakodobat mengatakan, musim kemarau di wilayahnya terjadi sejak Lebaran, namun saat itu masih sempat turun hujan sekali-sekali, tapi kali ini hujan tidak turun sama sekali sudah dua Bulan.
"Sebenarnya sejak Hari Raya Idul Fitri, itu sudah mulai kemarau, tapi masih sempat turun hujan sekali-sekali, yang tidak turun hujan sama sekali ini sudah dua bulan, terpaksa masyarakat kita mandi ke sungai," katanta.
Lebih lanjut ia jelaskan, sebelumnya pihak pemerintah setempat punya mesin pompa air, namun saat ini mesin itu kondisinya tidak bagus, "dulu kita punya mesin pompa air, tapi sekarang ini yang menjadi kendala mesin itu rusak, tidak bisa kita pergunakan, kita juga sedang mencari solusi lain agar masyarakat bisa menikmati air saat musim kemarau, terutama saat kedatangan tamu dari luar," ujarnya.
Untuk sementara masyarakat harus mandi ke sungai, biasanya masyarakat menikmati air Pamsimas dan juga air sumur, karena kemarau pusat Pamsimas kekeringat dan tidak bisa mengalir ke rumah-rumah masyarakat, begitu juga sumur warga. (Suntoro)